Indonesia

Dari sejarahnya Dari pengamatan dan pelatihan-pelatihan kuda menari tersebut, Sipan menyimpulkan kuda bisa dilatih melakukan sejumlah gerakan tari. Masing-masing gerakan diberi nama, semacam Adean, yaitu gerakan lari kuda melintang atau gerakan kuda lari ke pingggir. Lalu torolong, yaitu gerakan lari kuda dengan langkah kaki pendek-pendek, namun gerakannya cepat. Gerakan Derap/jorog adalah gerakan langkah kaki kuda jalan biasa, artinya lari dengan gerakan cepat. Sedangkan congklang adalah gerakan lari cepat dengan kaki sama-sama ke arah depan, dan gerakan anjing minggat, yaitu gerakan kaki kuda setengah berlari. Dengan dukungan Kanjeng Pangeran Aria Suriaatmaja, Sipan resmi melatih kuda dengan gerakan-gerakan tadi. Saat itulah menjadi awal lahirnya kesenian kuda renggong. Setelah Sipan meninggal dunia di usia 69 tahun (1939), keahliannya melatih kuda menari diturunkan kepada putranya bernama Sukria. Selanjutnya, keahlian melatih kuda tersebut, secara turun temurun terus berlanjut dan berkembang hingga ke generasi-generasi pelatih kuda saat ini. Dengan berbagai tambahan kreasi hingga akhirnya lahir dan berkembangnya kuda silat

Sunda

Tina sajarahna Tina pangamatan sareng latihan tina kuda jogét, Sipan nyimpulkeun yén kuda tiasa dilatih pikeun ngalakukeun sababaraha gerak ibing. Masing-masing gerak dibéré ngaran, hiji jenis Adean, nyaéta kuda tibalik anu ngajalankeun atawa kuda lumpat ka hip. Teras torolong, gerakan mesen kuda sareng suku pondok, tapi obahe gancangna. Gerakan Derap / jorog nyaéta tapak suku kuda leumpang normal, anu hartosna dijalankeun gancang. Padahal congklang mangrupikeun gerakan pecut kalayan suku babarengan ka hareupeun, sareng gerak anjing anu kabur, nyaéta gerakan suku kuda. Kalayan dukungan Kanjeng Pangeran Aria Suriaatmaja, Sipan resmi ngalatih kuda-Na kalayan gerakan ieu. Éta nalika awal kalahiran seni seni kuda. Saatos Sipan maot dina yuswa 69 taun (1939), kaahlianna dina ngalatih kuda jogét dialungkeun ka putrana anu jenengna Sukria. Salajengna, kaahlian pikeun ngalatih kuda, ti generasi ka generasi diteruskeun sareng berkembang jadi generasi pelatih kuda ayeuna. Kalayan sagala rupa ciptaan tambahan dugi tungtungna lahir sareng kamekaran seni beladiri

TerjemahanSunda.com | Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Indonesia-Sunda?

Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"


Kebijakan Privasi

Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)